Jumat, 04 Januari 2013

Proyek Tol Kunciran Tetap Dilanjutkan

TANGERANGNEWS-Pemerintah Kota Tangerang mengaku terpaksa tidak bisa melakukan apa-apa terhadap rencana pembangunan Tol Kunciran-Serpong  yang sedianya sudah harus dibebaskan lahannya pada Februari tahun ini. Alasannya, karena belum ada kejelasan langkah atau belum dibuatkan surat persetujuan penetapan lokasi proyek (SP2).
 
Sekda Kota Tangerang Harry Mulya Zein mengatakan, karena ini berada di dua  pemda, yakni Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, dan berdasarkan Keputusan BPN No.3/2007 tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum, yang menjadi motor dari pembebasan  adalah yang lebih tinggi, yakni Pemprov Banten. Untuk kemudian diteruskan kepada pemda setempat.
 
“Padahal memang setahu kami, ini  diminta oleh Dirjen Pekerjaan Umum untuk segera dilakuka secepatnya. Tetapi saya tidak tahu lagi setelah November lalu hingga kini belum ada lagi tindak lanjut. Berdasarkan jadwal Februari tahun ini harusnya sudah mulai,” kata Harry, siang ini.
 
 Harry menjelaskan memang pernah Pemprov Banten melakukan pertemuan bersama-sama dengan Pemkab Tangerang (kini Kota Tangerang Selatan) pada November lalu. Dari situ disepakati rencana awal pembebasan lahan itu akan dilakukan pada Februari 2010. Tetapi hingga kini belum ada lagi pertemuan pembasahan tol tersebut.
 
Diketahui proyek sepanjang 17,2 Kilometer (6 km Kota Tangerang, 11,2 km Kota Tangerang Selatan)  yang membentang dari Kunciran, Kota Tangerang melintasi Kunciran Jaya, Panunggangan Timur (keduanya Kecamatan Pidang), Kelurahan Parigi Baru, Kelurahan Parigi, Kelurahan Jombang (Pondok Aren),  Kelurahan Paku Jaya, Kelurahan Pondok Jagung Timur dan Kelurahan Jelupang (Kecamatan Serpong Utara) hingga kelak tersambung ke Jalan Tol Serpong-Cinere dan Jalan Tol Cinere-Jagorawi. “Bahkan dari bukan saja dari Kunciran, tetapi dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta,” jelasnya.
 
       Potensi traffic tol ini diperkirakan akan tinggi. Bahkan bersadarkan informasi, hitung-hitungan  tarif tol itu sebesar Rp500/km atau sekitar sekitar Rp7.500 Jika dengan tarif Rp7.500 sekali masuk tol, kemudian dikali 38.000 kendaraan yang hilir mudik berdasarkan studi kelayakan Badan Perencanaan Daerah  Kota Tangerang  maka pendapatan yang akan diperoleh mencapai Rp280 juta per harinya. (dira)

6 komentar:

  1. Lha... sosialisasi oleh P2T Kota Tangerang dan P2T Kota Tangsel kemaren dasarnya apa pak Sekda???


    BalasHapus
  2. Bagaimana perkembangan terakhir mengenai proyek Tol Kunciran - Serpong?

    BalasHapus
  3. Bagaimana proses dan cara penentuan harga tanah untuk proyek tol, mohon penjelasannya?

    BalasHapus
  4. pembebasan tanah tuk Tol Kunciran Serpong bandara deadlock terus, karena pemerintah memberi harga standar max cuma 2jt sedang harga rumah kanan kiri sudah diatas 600 jt ya pastinya yang tergusur tdk bisa beli rumah lagi walau harga rumah termurahpun tak dapat...moho kebijakan pemerintah memberi harga yang manusiawi, gusur rumah orang yg tergusur juga dapat rumah lagi bukan homeless ...

    BalasHapus
  5. Gusur kami dg gratis... jika situ bisa patahkan alibi kami bahwa penggusuran ini mrpk perbuatan melawan hukum... tunggu tgl mainnya... kami tunggu anda di dublin...

    BalasHapus
  6. Gusur kami dg gratis... jika situ bisa patahkan alibi kami bahwa penggusuran ini mrpk perbuatan melawan hukum... tunggu tgl mainnya... kami tunggu anda di dublin...

    BalasHapus